Ratatouille,sebuah film animasi 3D yang rilis tahun 2007 dan diproduksi oleh studio PIXAR, yang selalu membuat film-film animasi yang sangat berkualitas. Sudah cukup lama yaaa... tapi masih asyik kok untuk dinikmati, film ini lebih dewasa daripada film animasi lainnya seperti Car, Nemo ataupun Rio.
Ceritanya , ada seekor tikus bernama remy. dia bukan sembarang tikus,
karena dia memiliki bakat hebat dalam memasak.suatu saat, dia terpisah dari keluarga besarnya.hingga akhir nya terdampar di sebuah kota terkenal, paris.
kota di eropa yang terkenal dengan berbagai makanan yang lezat.
di sana remy bertemu dengan linguini, seorang pemuda pecundang. Nah disinilah awal petualangan Remy yang punya impian jadi juru masak terkenal dan Linguini yang ternyata anak dan satu-satunya pewaris salah satu restoran terkenal di paris “Gusteau” yang waktu itu nggak punya kemampuan seperti ayahnya, dia hanya bisa sebagai tukang sampah di restoran itu.
Yang selalu bikin aku ketawa, Remy di tikus,dengan lihainya membuat masakan-masakan kreatif dan berseni tinggi, dia pandai meracik bumbu rahasia persis seperti masakan chef Gesteau. Mengelabui orang-orang dengan cara yang unik supaya mereka mengira Linguini lah sang chef yang hebat, apalagi di film ini diberikan konflik intrik perebutan hak milik resto yang dilakukan kepala Chef hehehe...cerita yang sangat menarik.
Banyak pesan moral di film ini, antara lain :
- Tuhan memberi kita bakat dan kelebihan masing-masing yang belum tentu orang lain bisa melakukan, jadi sebaiknya tidak memaksakan kehendak menjadi seperti orang lain.
- Jangan mudah menyerah dalam hidup
- Dan pesan moral yang paling berkesan menurutku yaitu di akhir cerita ketika kritikus kuliner yang dipanggil “Igo’ menguji hasil masakan Remy si Tikus. Igo nggak pernah tahu sebelumnya kalau masakan lezat yang dia nikmati itu hasil masakan tikus hehehe.... Igo mengatakan panjang dan lebar.. tapi yang aku garis bawahi seperti ini :
Dalam banyak cara, kerjaan mengkritik itu gampang..... kita berkembang dengan kritik negatif yang memang asyik untuk ditulis dan dibaca, Tapi pada kenyataan pahitnya adalah para kritikus harus menghadapi semua hal. Sesuatu yang biasa, mungkin lebih berarti daripada kritik kita.
Kenyataan adalah sesuatu yang ganjil. Dimasa lalu , aku tak pernah rahasiakan penghinaanku pada motto terkenal Chef Gusteau “ Siapapun Bisa Memasak” tapi kini aku sadar, apa yang dimaksudkannya. “ TIDAK SEMUA ORANG BISA JADI SENIMAN HEBAT, TAPI SENIMAN HEBAT BISA DATANG DARI MANAPUN”
Komentar
Posting Komentar