Pembicaraan di teras rumah beberapa waktu yang lalu cukup menggelitik untuk membuatku tertawa..
Beberapa orang dalam teras itu membicarakan berapa omset bisnisnya sekarang.. ada yang udah 86 Milyard setaun, ada yang sekali order 350 juta dan sebagainya.Wah..pokoknya serba memukau. Tapi ada seseorang yang tiba-tiba ditanya omsetnya malah senyum dan menjawab” Waduuh..jangan sayalah yg ditanya…omzetku ga sebesar kalian..jauuh lebih kecil” yang lain ga percaya…Sambil ketawa si Bapak ini menjawab..”yaa kalo omzetku besar pasti mobilku bukan yang ini..”(sambil nunjuk mobil sedan tahun 1988). Semuanya tertawa dan ada yang berkata “iso ae sampeyan iki” hehehe…Kayaknya kok gak ada percaya sama si bapak ini hehe..Apa karena performancenya lebih keren dari mereka atau apanya..Saya melihatnya biasa-biasa aja tuuh… hehehe.
“Sawang Sinawang” Orang jawa bilang, Orang lain melihat kita sejahtera, Bahagia,Nyaman,gak pernah mengeluh kalo gak ada duit..Kita dianggapnya udah banyak duit, udah kaya padahal biasa-biasa aja. Sedangkan mereka yang omset udah 350 juta sekali order masih merasa kecil dibanding yang 86 M setaun hehehe…ga apa2 sichh..bagus juga buat penyemangat tapi ukuran yang dipakai bukan AYEM = KAYA.
Kata Ustad Yusuf Mansur di salah satu bukunya “ Sesungguhnya, mereka yang merasa selalu kuranglah yang miskin” Kata Pak Ustad juga” Kita selalu melihat kekayaan orang,selalu sebagai kebahagiaan. Mengapa sekarang kita tidak ubah penglihatan kita bahwa kekayaan yang sebenarnya adalah kebahagiaan, dan tidak selalu terletak pada kekayaan”.
Jadi kita maknai aja yuuuk bahwa”Kekayaan dan kesuksesan dengan ukuran Kebahagian, Bukan hanya berdasarkan pada ukuran Materi.
Beberapa orang dalam teras itu membicarakan berapa omset bisnisnya sekarang.. ada yang udah 86 Milyard setaun, ada yang sekali order 350 juta dan sebagainya.Wah..pokoknya serba memukau. Tapi ada seseorang yang tiba-tiba ditanya omsetnya malah senyum dan menjawab” Waduuh..jangan sayalah yg ditanya…omzetku ga sebesar kalian..jauuh lebih kecil” yang lain ga percaya…Sambil ketawa si Bapak ini menjawab..”yaa kalo omzetku besar pasti mobilku bukan yang ini..”(sambil nunjuk mobil sedan tahun 1988). Semuanya tertawa dan ada yang berkata “iso ae sampeyan iki” hehehe…Kayaknya kok gak ada percaya sama si bapak ini hehe..Apa karena performancenya lebih keren dari mereka atau apanya..Saya melihatnya biasa-biasa aja tuuh… hehehe.
“Sawang Sinawang” Orang jawa bilang, Orang lain melihat kita sejahtera, Bahagia,Nyaman,gak pernah mengeluh kalo gak ada duit..Kita dianggapnya udah banyak duit, udah kaya padahal biasa-biasa aja. Sedangkan mereka yang omset udah 350 juta sekali order masih merasa kecil dibanding yang 86 M setaun hehehe…ga apa2 sichh..bagus juga buat penyemangat tapi ukuran yang dipakai bukan AYEM = KAYA.
Kata Ustad Yusuf Mansur di salah satu bukunya “ Sesungguhnya, mereka yang merasa selalu kuranglah yang miskin” Kata Pak Ustad juga” Kita selalu melihat kekayaan orang,selalu sebagai kebahagiaan. Mengapa sekarang kita tidak ubah penglihatan kita bahwa kekayaan yang sebenarnya adalah kebahagiaan, dan tidak selalu terletak pada kekayaan”.
Jadi kita maknai aja yuuuk bahwa”Kekayaan dan kesuksesan dengan ukuran Kebahagian, Bukan hanya berdasarkan pada ukuran Materi.
Komentar
Posting Komentar