Langsung ke konten utama

LPG ooooh…LPG


Malang benar nasibmu..hehe…sejak ada konversi minyak tanah ke LPG, trus banyak banget tabung LPG yang meledak dan membawa banyak korban, kamu jadi dibawa demo, dihujat-hujat, dibanting-banting. Naaah yang sebenernya ga bener nih siapa toh? Pasti bukan kamu yaa Tabung LPG…

Ok lah..kita ga mau cari-cari kesalahan, Aku sudah pake LPG jauuuh sebelum ada konversi. Tapi baru kemarin aku baru ngeeh..dengan cara pakainya..cobaaa..siapa nih yg salah?..eeeh..cari-cari kesalahan lagi…maapin yaaa…hehe..Tapi aku bersyukur kemarin waktu ada acara arisan PKK di rumah, aku berkesempatan didatangi oleh pihak koperasi pertamina ( Rekanan kalee yaaa). Naaah yang ini sosialisasi sehubungan dengan Dar..Dor.. disana sini karena Tabung LPG yang meledak. Aku ceritain Yaaa..

• Mulai dari membeli Tabung LPG khususnya yang 3 KG, kita harus teliti. Lihat expired date nya(ED)..ED. harusnya diatas tahun yang berjalan. ED tertera dipegangan samping dengan cat putih. Nah ga cuman itu,kita harus nengok di badan atasnya, itu tercantum kapan tabung itu dibuat, klo yg ini kir-kir an..Misalnya dibuat tahun 2007, berarti ED nya harus ditambah 5 tahun lagi. Kalau tahun produksi setealh ditambah 5 tahun sama dengan yg ada di pegangannya itu..berarti Jurus aman yg pertama dilewati.
• Kemudian ganti kita lihat moncongnya, harus terbuat dari kuningan dan tabung yang baru harus masih ter-segel dengan rapat. Kalau segelnya mudah di cabut sebaiknya ga kita ambil.
• Naah.. sekarang regulatornya..regulator, ternyata penyebab ledankan yang paling banyak..kata Bapak itu…karena kita salah penggunaannya. Memasang regulator ga pake di tekan sampe keringetan, cukup nancap.Karena kalo tekanannya terlalu keras regulator bisa rusak. Trus regulator biasa itu ada 3 Klik. Klik pertama ke-atas untuk membuka, Klik ke 2 ke tengah untuk menutup aliran gas ke kompor ketika kompor ga dipake, Klik yang ke 3 untuk mengalirkan gaske kompor. Jadiiii…kalau kompor ga dipake cukup klik yg kedua aja..ini akan memperpanjang umur regulator dan aman.
• Jurus aman yang ke 4, jauhkan Tabung dari stop kontak listrik (sambungan listrik ) dan api minimal 1,5 meter.
• Saranku ga usah pake Pengaman LPG/ Regulator yg kayak catok , karena walaupun kita klik ke 2 ,tetep aja ga masih ngalir..

Naaah,itu dan terakhir dari presentasi itu, si Bapak menawarkan regulator dari Pertamina yg sangat aman. Jadi Walaupun ga pake jurus ke 3, regulator itu akan otomatis tidak teraliri gas ketika kompor tidak terpakai. Tapi regulator ini ga dijual di toko, harus datang ke koperasi dari pertamina.dan sistemnya dipinjamkan. Seperti kalau kita langganan alat listrik yg nempel dirumah kita. Walaaah…aku jadi bingung,kenapa regulator ini gak dari dulu-dulu aja di sosialisasikan sebelum ada ledakan beruntun ..Waktu aku tanya ke Bapak koperasi pertamina tadi, dia juga ga bisa jawab, Cuma senyam senyum aja..( Mungkin dalam hati dia ngerundel yaa..tanya sana sama pertamina buu..buu..hehe ).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makassar Dalam Sekelumit Tjerita Rindu

Judulnya seperti sebuah kisah cinta muda mudi yang dilanda kerinduan yang mendalam. Tapi bukan seperti itu nuansanya. Memang ada rindu yang bersambut untuk bisa datang lagi ke kota Metropolitan Terbesar di Indonesia Timur ini. Dua kali kunjungan saya ke kota Coto ini , dalam waktu yang singkat tetapi kedua duanya saya dihujani. Artinya setiap kali saya datang,selalu disambut hujan sepanjang hari. Tapi kunjungan kali ini lebih berkesan karena selain memang tujuan utamanya untuk keluarga tapi ternyata saya di beri rejeki bisa bertemu dengan teman masa kecil (SMP) yang setelah lulus SMP kami nggak pernah bertemu. Nah di Makassar inilah kami bertemu, berbagi rindu dan cerita sambil menikmati indahnya Kota Makassar, lezatnya makanan khasnya dan meriahnya oleh-oleh yang akan kubawa kembali ke Sidoarjo. Pantai Losari  Ke Makassar harus jalan ke Pantai Losari, karena pantai ini sudah menjadi ikon Kota Makassar. Pantai Losari ini tidak punya pasir seperti pantai-pantai lain, dan ...

Kehilangan Bunglon

Mulai kecil, irham suka banget dengan reptil. Kalo liat reptil selalu terpesona. Dari mulai TK kalau liat cicak selalu dikejar dan sering dibuat main2 di tangannya. Kalau udah gitu , aku yang ngeliat mesti teriak-teriak gilooo... hehehe Namanya juga suka, pasti dia akan cari tahu apa-apa tentang reptil, apalagi waktu nemu salamander di salah satu plaza.. wah cari buku tentang reptil, tentang apa aja makanan reptil dan sebagainya,dan seringkali nongkrong lama kalau ada pameran reptil atau lewat di reptil shop tapi sebelumnya memang dia udah berhasil membesarkan kura-kura dan sampai sekarang masih ada. Nggak ada emang yg berani gosok kulit kura-kura selain irham dan bapaknya hehe.. Dibelakang rumah sering ada kadal, sama aja... sukanya ngejar-ngejar kadal, heeeeh...merinding rasanya kalau dia mulai kejar2 kadal dibelakang rumah, apalagi katanya dia mau cari kadal yg buntutnya buntung..hahaha..ada- ada aja... ibunya bener2 gilo... pernah ada kadal lumayan gede masuk rumah..pas irham...

Menyusuri Sungai Gandong Magetan

Sungai Gandong atau yang biasa disebut Kali Gandong , memang sudah sangat familiar buat masyarakat Magetan . Karena sungai ini adalah sungai yang melintasi tengah kota Magetan. Kalau Anda tanya dimana itu Magetan ? Kota ini dulu tidak akan ketemu kalau dicari di peta hehehehe.. paling tidak itu kata beberapa teman saya. Tapi sekarang silakan cari.. pasti Anda akan menemukannya.. Magetan , Jawa Timur ... kota yang dulu dianggap sebagai kota buntu tapi sekarang sudah dibuka akses menuju ke kota Solo , sehingga sekarang sudah tidak buntu lagi. Nah... Balik lagi yach di topik Kali Gandong. Kali Gandong ini menurutku , sebenarnya merupakan sungai yang menarik, lepas dari banyaknya pemberitaan sungai ini menjadi tempat orang bunuh diri dan sungai yang S ingup (red : serem krn banyak makhluk halus ), Kali Gandong tetap menarik buat saya. Untuk mencapai dasar sungai kita harus turun di kedalaman lebih dari 20 meter, menyasak jalan setapak .... maklum karena Kota Magetan ini letakny...