Tapi setelah semua itu terlewati,apakah kita juga masih ikhlas ketika mereka kelihatannya nakal.. masak sih mereka nakal?? Bukankah anak2 itu peniru ulung? Peniru yang sehari-hari di lihatnya?? Kalo anak kita abis mainan trus berantakan ga dikembalikan pada tempatnya.. trus kita marah2.. apa sudah benar kita marah pada mereka???? Apa bukan justru itu yg tidak sengaja kita ajarkan? Kalau mereka bludas bludus.. ( Boso Jowone ngono yoo ).. kemana2 ga pernah assalamualaikum, ga cium tangan, ga cium pipi. Apakah kita mesti memarahi mereka sebagai anak yg tidak sopan?? Jangan2... jangan2... hehehehehe.. ga berani nulisnya nih...Kata Pak Mario Teguh..anak kita itu investasi kita..
Saya baca di bukunya Pak marpaung tentang”Namanya juga anak2” ditulis disitu :
Siapa peniru ulung? Siapa yg paling kreatif di dunia? Siapa yang paling jujur dan polos? Siapa yang palingh bis menikmati hal2 yang praktis dan melihat dari kacamata kesederhanaan? Siapa yang paling sibuk seolah-olah tidak pernah merasa letih? Siapa penghibur sejati Orang Tuanya? Siapa yang selalu ingin tahu, laksana seorang ilmuwanyang penasaran dgn hipotesisnya dan Siapa sih yang tidak pernah khawatir di dunia tentang apa yang akan di makan dan yang diminum??? Jawabannya Cuma 1... Anak-anak..
Seorang anak sebenarnya tidak pernah pusing dgn jabatan ayahnya dan mereka juga terlalu pusing dgn kesibukan ibunya diluar rumah. Hal yang menjadi kerinduan mereka setiap hari adalah bagaimana orang tua mereka menghabiskan hari-hari mereka bersama anak-anaknya..
Komentar
Posting Komentar