Langsung ke konten utama

Saat kapan sih kita merasa, anak-anak kita begitu mencintai kita??

Ada saat biasa-biasa aja kadang kita tidak pernah tahu apakah anak2 yang sudah sengaja kita inginkan untuk lahir, kita kandung selama 9 bulan 10 hari ( menurut teori ) yang selama dalam kandungan selalu bersama kita (ibunya), apa yang kita makan dimakannya pula, apa yg kita rasakan dirasakan juga, apa yang kita nyanyikan, yg kita ucapkan didengarkan. Dan dengan ikhlas kita juga rela mati untuk mengeluarkannya. Apakah itu melewati jalan lahir yg normal atau beresiko pendarahan atau dgn jalan perut kita dibuka lewat operasi.

Tapi setelah semua itu terlewati,apakah kita juga masih ikhlas ketika mereka kelihatannya nakal.. masak sih mereka nakal?? Bukankah anak2 itu peniru ulung? Peniru yang sehari-hari di lihatnya?? Kalo anak kita abis mainan trus berantakan ga dikembalikan pada tempatnya.. trus kita marah2.. apa sudah benar kita marah pada mereka???? Apa bukan justru itu yg tidak sengaja kita ajarkan? Kalau mereka bludas bludus.. ( Boso Jowone ngono yoo ).. kemana2 ga pernah assalamualaikum, ga cium tangan, ga cium pipi. Apakah kita mesti memarahi mereka sebagai anak yg tidak sopan?? Jangan2... jangan2... hehehehehe.. ga berani nulisnya nih...Kata Pak Mario Teguh..anak kita itu investasi kita..

Saya baca di bukunya Pak marpaung tentang”Namanya juga anak2” ditulis disitu :

Siapa peniru ulung? Siapa yg paling kreatif di dunia? Siapa yang paling jujur dan polos? Siapa yang palingh bis menikmati hal2 yang praktis dan melihat dari kacamata kesederhanaan? Siapa yang paling sibuk seolah-olah tidak pernah merasa letih? Siapa penghibur sejati Orang Tuanya? Siapa yang selalu ingin tahu, laksana seorang ilmuwanyang penasaran dgn hipotesisnya dan Siapa sih yang tidak pernah khawatir di dunia tentang apa yang akan di makan dan yang diminum??? Jawabannya Cuma 1... Anak-anak..

Seorang anak sebenarnya tidak pernah pusing dgn jabatan ayahnya dan mereka juga terlalu pusing dgn kesibukan ibunya diluar rumah. Hal yang menjadi kerinduan mereka setiap hari adalah bagaimana orang tua mereka menghabiskan hari-hari mereka bersama anak-anaknya..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makassar Dalam Sekelumit Tjerita Rindu

Judulnya seperti sebuah kisah cinta muda mudi yang dilanda kerinduan yang mendalam. Tapi bukan seperti itu nuansanya. Memang ada rindu yang bersambut untuk bisa datang lagi ke kota Metropolitan Terbesar di Indonesia Timur ini. Dua kali kunjungan saya ke kota Coto ini , dalam waktu yang singkat tetapi kedua duanya saya dihujani. Artinya setiap kali saya datang,selalu disambut hujan sepanjang hari. Tapi kunjungan kali ini lebih berkesan karena selain memang tujuan utamanya untuk keluarga tapi ternyata saya di beri rejeki bisa bertemu dengan teman masa kecil (SMP) yang setelah lulus SMP kami nggak pernah bertemu. Nah di Makassar inilah kami bertemu, berbagi rindu dan cerita sambil menikmati indahnya Kota Makassar, lezatnya makanan khasnya dan meriahnya oleh-oleh yang akan kubawa kembali ke Sidoarjo. Pantai Losari  Ke Makassar harus jalan ke Pantai Losari, karena pantai ini sudah menjadi ikon Kota Makassar. Pantai Losari ini tidak punya pasir seperti pantai-pantai lain, dan ...

Kehilangan Bunglon

Mulai kecil, irham suka banget dengan reptil. Kalo liat reptil selalu terpesona. Dari mulai TK kalau liat cicak selalu dikejar dan sering dibuat main2 di tangannya. Kalau udah gitu , aku yang ngeliat mesti teriak-teriak gilooo... hehehe Namanya juga suka, pasti dia akan cari tahu apa-apa tentang reptil, apalagi waktu nemu salamander di salah satu plaza.. wah cari buku tentang reptil, tentang apa aja makanan reptil dan sebagainya,dan seringkali nongkrong lama kalau ada pameran reptil atau lewat di reptil shop tapi sebelumnya memang dia udah berhasil membesarkan kura-kura dan sampai sekarang masih ada. Nggak ada emang yg berani gosok kulit kura-kura selain irham dan bapaknya hehe.. Dibelakang rumah sering ada kadal, sama aja... sukanya ngejar-ngejar kadal, heeeeh...merinding rasanya kalau dia mulai kejar2 kadal dibelakang rumah, apalagi katanya dia mau cari kadal yg buntutnya buntung..hahaha..ada- ada aja... ibunya bener2 gilo... pernah ada kadal lumayan gede masuk rumah..pas irham...

Menyusuri Sungai Gandong Magetan

Sungai Gandong atau yang biasa disebut Kali Gandong , memang sudah sangat familiar buat masyarakat Magetan . Karena sungai ini adalah sungai yang melintasi tengah kota Magetan. Kalau Anda tanya dimana itu Magetan ? Kota ini dulu tidak akan ketemu kalau dicari di peta hehehehe.. paling tidak itu kata beberapa teman saya. Tapi sekarang silakan cari.. pasti Anda akan menemukannya.. Magetan , Jawa Timur ... kota yang dulu dianggap sebagai kota buntu tapi sekarang sudah dibuka akses menuju ke kota Solo , sehingga sekarang sudah tidak buntu lagi. Nah... Balik lagi yach di topik Kali Gandong. Kali Gandong ini menurutku , sebenarnya merupakan sungai yang menarik, lepas dari banyaknya pemberitaan sungai ini menjadi tempat orang bunuh diri dan sungai yang S ingup (red : serem krn banyak makhluk halus ), Kali Gandong tetap menarik buat saya. Untuk mencapai dasar sungai kita harus turun di kedalaman lebih dari 20 meter, menyasak jalan setapak .... maklum karena Kota Magetan ini letakny...