Kalau ngomongin tugas dalam sebuah rumah tangga, memang suami berkewajiban mencari nafkah, tapi sering aku dengar kata-kata yang menurutku bikin telingaku gatal..seperti :
- Duit lanang ( uang laki-laki) : uang yang disimpan suami secara sembunyi-sembunyi yang nggak diberikan ke istri
- SUAMI artinya Semua Uang Milik Istri
Kenapa sampai ada istilah seperti ini? Kenapa sampai disembunyikan? Karena istrinya punya badan lebih gempal? Atau apa?? Hehehehe... dan kenapa harus semua uang jadi milik istri??
Kadang-kadang aku juga sering dengar, setiap gajian (Kalau kebetulan si suami adalah pegawai) , uang yang masih dalam amplop tertutup langsung diminta semuanya sama istri. Trus istrinya bilang gini : duit buatmu cari aja lagi. Cari ceperan atau lembur terserah lah... hiiiiiii....
Uang apa sih ceperan itu?? Uang kecil atau uang buat jajan atau apa??? Hehehe trus disuruh lembur???? Weleeeeh.. kalau tujuannya untuk itu sih.. sungguh kejam. Nggak hanya itu perilaku yang menurutku nggak masuk dalam logikaku.. istri menjadi tukang audit gaji suami yang langsung masuk dalam rekening suami.
Suami juga manusia yang punya keinginan sama dengan istri. Kalau istri butuh sosialisasi, dandan supaya cantik dan juga baju yang bagus, butuh pegang uang sebagai kepercayaan diri, butuh biaya ini dan itu.. suami juga punya keinginan itu, Cuma mungkin bendanya dan caranya aja beda. Belum lagi masing-masing mungkin ingin juga menyenangkan orang tua, dan pasti itu butuh biaya.
Kalau saya kutip tulisan Ibu Dewi Motik Pramono dalam bukunya “Management by Love” seperti ini : Kalau kita mau berpikir jernih, sebetulnya dalam sebuah rumah tangga, uang suami maupun uang istri adalah sama-sama rejeki dari Tuhan yang dikaruniakan pada kita sekeluarga. Jalan masuknya bisa lewat pintu mana saja. Apakah melalui pintu suami atau pintu istri. Kalau kebetulan istri memperoleh rezeki lebih banyak, jangan lupa bahwa disini tetap ada andil suami yang meridhoi kita melangkah keluar rumah seraya mendoakan kita agar selamat. Kalau rezeki itu mengalir melaui pintu suami, pasti ada peran istri juga yang senantiasa berdoa agar suami sehat sehingga bisa mencari rezeki yang halal.
Menurutku, kalau sebagai istri , diberikan kelebihan untuk menghasilkan rezeki lebih banyak, yaaa itu tetap rezeki keluarga.Dan kalau istri tidak diberikan kelebihan itu, yaaa... sebaiknya tetap memanusiakan suami dan tidak menjadikan suami sebagai sapi perahan untuk sekedar memenuhi nafsu iri karena ibu A bisa beli barang merk luar negeri, atau ibu B bisa selalu ke klinik kecantikan kelas atas,dll.
Pintu rejeki itu bisa datang dari mana aja... bisa dari karena kita memuliakan orang tua, memuliakan istri, atau suami, menolong orang lain dll.
Komentar
Posting Komentar