Kalo ada orang ngomongin ayam... aku sering senyum-senyum
sendiri. Nggak aku sadari, ayam sering menjadi bagian cerita dalam perjalanan
hidupku, terutama setelah menikah karena suamiku sangat suka beternak terutama
ayam dan burung, Tangan dingin kata orang atau karena suamiku punya shio ayam
yaaa... hehehehe..
Setelah menikah, kami tinggal di rumah yang kebetulan
punya lahan belakang yang lumayan luas di Kediri. Dirumah itu, suami membuat
kandang ayam kecil-kecilan cukup untuk sepasang ayam kate putih,lumayan buat
temanku dirumah.Awalnya aku nggak tahu harus berbuat apa dengan sepasang ayam
kate ini. Aku nggak pernah beternak dan nggak pernah tahu seluk beluk tentang
ayam tapi.. Alhamdulillah, kami punya asisten rumah tangga yang paham bener
bagaimana memelihara ayam. Selain membantu pekerjaan rumah selama aku hamil,
Buk Sum juga membersihkan kandang ayam dan melihat perkembangan sepasang ayam
kate kami. Setiap pagi Buk Sum datang kerumah dan sebelum mengerjakan pekerjaan
rumah, Buk Sum melihat kandang ayam dulu. Buk Sum tahu kapan telur ayamnya
keluar. Hihihihi.. sering ketawa geli kalau melihat Buk Sum menganalisa brutu
ayam hehehhe...dan hasilnya tiap pagi, aku mendapatkan 1 telur ayam kate. Aku
kumpulkan dalam wadah setiap minggu terkumpul 5 - 6 telur.
Setelah melahirkan kebetulan kami pindah ke Surabaya dan
sepasang ayam kate dibawa buk Sum kerumahnya untuk dipelihara. Nggak nyangka
juga, ternyata di Surabaya, kami juga tinggal di kawasan yang memungkinkan kami
pelihara ayam. Awalnya kami punya ayam babon.. tapi suami saat itu pengen
banget memelihara ayam jago. Hmmm ... ya udahlah pikirku dan yang bikin aku
surprised waktu itu, ketika suamiku ngajak menjual ayam babonnya untuk
dibelikan ayam jago. Tukar tambah lah istilahnya hihihi... karena pengen tahu,
aku mau bantuin suami jual ayam di pasar. Dari rumah aku bawa ayamku ke pasar,
dan sesampai di pasar.. motor kami belum parkir... eeeh udah banyak orang yang menarik-narik
ayamku dan menanyakan ayamnya mau dijual berapa? Hahahaha.. Pengalaman pertama
yang nggak pernah terlupakan.. sangat menyenangkan. Ayam jago yang bagus sudah
kami dapatkan. Warnanya merah dan bagian lehernya kuning keemasan dengan jalu yang tajam.... kata suamiku sih jenisnya "ayam wiring kuning"..
Gagah pokoknya... katanya kalo beli ayam itu, nggak boleh ditawar dan cocok banget untuk ayam aduan. Akhir perjalanan ayam jago yg gagah ini bukannya di arena aduan tapi hadir di meja makan kami dengan judul "Opor Ayam lebaran " hahahaha
Tahun-tahun berlalu, kami sudah sibuk dengan aktifitas
pekerjaan masing-masing. Tibalah saatnya Idul Fitri saat kami mempersiapkan
hidangan Idul Fitri di magetan. Dirumah kami, nggak ada yang suka dengan ayam
negeri jadi masak ayam harus pake ayam kampung. Nah, saat Idul Fitri, kebutuhan
ayam kampung ternyata meningkat dan kami harus mencarinya di pasar. Dan yang
membuat aku melongo kaget plus ketawa ketiwi,begitu sampai di pasar, ayam
kampung diperebutkan, sampai-sampai aku dan mbak iparku harus menghadang
ibu-ibu yang berniat menjual ayamnya ke pasar. Wow... heboh.. karena ternyata
bukan aku aja yang menghadang, tapi banyak orang hahahaha.. dan itupun harganya
melangit.. ampuuuun deh.... hehehehe...
Ayam... oooh ... ayam.... ternyata kamu cukup jadi
kenangan terindah buatku.
Daftar Permainan Sabung Ayam Online Menggunakan LinkAja
BalasHapus