Langsung ke konten utama

Selamat Jalan Papa ....


Mendampingi papa sakit yang semakin hari bertambah buruk kondisinya, setiap hari aku berdoa supaya papa mendapatkan kemudahan ketika menghadapNYA. Aku selalu bercerita kepada Allah dalam doaku, walaupun beliau mungkin belum bisa membaca Al-Qur'an tapi sejak aku kecil, beliau selalu memberiku semangat dan motivasi untuk belajar mengaji. Raut wajahnya selalu ceria kalo aku pulang ngaji dan beliau bisa membanggakan pada kakaknya (pakde) kalo putrinya sudah bisa baca Al-Qur'an dan dipilih gurunya untuk belajar qiro,ah. Apakah itu cukup membawa papaku layak berada di tempat terbaik di sisi MU Ya Allah ? Amiin Ya Robbal Allamiin

Senin,19 Maret 2012 jam 21.45, papa menghadapMU. Aku berada disampingnya sambil terus menyebut nama MU. "Sudahlah pa... aku ikhlas pa..istirahatlah pa.. " begitu rintihku melihat luka-luka ditubuh papa. Aku merasa menjadi anak perempuan yg selalu papa banggakan dan di menit-menit terakhir papa di dunia,aku yang ditunjuk Allah untuk memimpin mama,adikku dan mas ku (yg saat itu berada jauh) untuk berdoa bersama,dan meminta maaf atas kesalahan kami selama papa bersama kami. Papa menghadapNYA dengan sangat bagus,tanpa suara dengan mata tertutup sangat rapat. Innalillahi wa innalillahi roji'un

Sejak kecil aku merasa menjadi putri kesayangan papa. Nggak pernah sekallipun papa memarahiku. Mungkin kalo sekarang istilahnya,aku ini anak papa yg penurut,pendiam,selalu manis,dan selalu bisa diandalkan dan dibannggakan. Papa nggak pernah bisa ngeliat aku nangis atau sedih. Sewaktu aku sakit maag atau diare(yg berhubungandgn perut),papa keliatan sangat khawatir.. beliau selalu bilang "koen iku gopok nang weteng,waktu ciilikmu wes ate mati" (kamu itu lemah diperut..wkt kecil hampir meninggal krn infeksi usus halus akibat mal praktek). Mungkin buat papa , putrinya bisa terus hidup krn Allah memberi nyawa kedua kalii yaa...hmm.

Masih ingat juga, waktu SD papa hampir nggak pernah telat jemput sekolah. karena kalo telat, aku pasti udah nangis takut di godain teman cowok mas ku hehehe. Papa mengantarku membeli stik drum untuk marching band, membeli celana ¾ karena waktu SMP temen-temen teaterku yg cewek juga pake celana model itu hehehe, mengajari aku nyetir mobil dan Papa yang meyakinkan aku,papa bisa membiayai kalo aku kuliah di kedokteran suatu saat nanti seperti apa yang aku inginkan, walaupun ternyata itu tidak terjadi karena aku nggak diterima di sekolah kesehatan dan kebetulan waktu itu papa habis-habisan kena tipu. Itulah jalan yang sudah diatur Allah untukku. Papa yang marah sampe wajahnya memerah waktu beliau tahu aku disakiti pacarku. Papa yang selalu memberi motivasi dan mendukung apapun kegiatan yang aku lakukan karena papa sangat yakin kegiatan yang aku pilih selalu positif. Papa juga yang selalu menungguku di depan rumah sampai aku pulang kerja jam 11 malam.

Saat-saat diam, sering juga aku teringat.. Papa sering mengajakku kerja , beli onderdil mobil di kedungdoro , ngobrol dengan pemilik toko onderdil dgn bahasa cina dagang,walaupun aku punya kakak laki-laki. Aku juga suka senyum-senyum sendiri kalo ingat aku di foto dan papa memberi arahan “ ayoo .. gayae sing gagah! “ hihihi.. aku khan anak perempuanmu Pa.. kenapa harus gagah.. tapi aku nurut deh untuk berpose gagah hehehe.
Hmm... kelihatannya papa juga yang selalu mengunjungiku waktu aku udah menikah dan selalu tanya apakah aku punya uang atau tidak. Padahal sekalipun aku nggak pernah mengeluh apapun tentang masalah rumah tanggaku ke papa.

Banyak sekali kenangan bagus bersama papa.

Satu hal yang agak aneh,tanpa aku sadari betapa rasa itu seakan selalu menyambung ke papa kalo ada yang salah dari aku.  Satu peristiwa yang bisa aku ambil benang merah,Papa sakit stroke dan prostat sudah 3 tahun.. semakin tahun semakin memburuk. Setelah lebaran 2011, aku ketahuan melakukan kesalahan dalam hidupku.. suasana kacau.. hampir sebulan aku nggak menjenguk papa karena aku depresi. Sejalan dengan itu tiba-tiba tensi papa naik menjadi 220 dan mengalami pendarahan dan langsung masuk ICU. Tidak pernah dalam sejarah sakitnya papa, tensi beliau sampai setinggi itu, aku yang selalu kontrol tensi beliau bahkan saat papa sangat kesakitan sebelum memasuki ruang operasi, cuma aku yang sanggup temani  papa dalam kesakitannya itupun tensinya nggak setinggi itu.. Allahu akbar.. Astagfirullah... ampuni aku Ya Allah.... sejak saat itu kondisi Papa semakin memburuk.
Mungkin ini kesalahanku yang paling besar dimata papa, dan itu terjadi 6 bulan sebelum papa berpulang. Semoga aku masih menjadi putrinya yang selalu manis dan positif dihati papa.

Selamat jalan Papa... Ita selalu mendo’a kan papa ,semoga papa selalu mendapatkan tempat terbaik di sisi NYA.. Amiin Ya Robbal Alamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makassar Dalam Sekelumit Tjerita Rindu

Judulnya seperti sebuah kisah cinta muda mudi yang dilanda kerinduan yang mendalam. Tapi bukan seperti itu nuansanya. Memang ada rindu yang bersambut untuk bisa datang lagi ke kota Metropolitan Terbesar di Indonesia Timur ini. Dua kali kunjungan saya ke kota Coto ini , dalam waktu yang singkat tetapi kedua duanya saya dihujani. Artinya setiap kali saya datang,selalu disambut hujan sepanjang hari. Tapi kunjungan kali ini lebih berkesan karena selain memang tujuan utamanya untuk keluarga tapi ternyata saya di beri rejeki bisa bertemu dengan teman masa kecil (SMP) yang setelah lulus SMP kami nggak pernah bertemu. Nah di Makassar inilah kami bertemu, berbagi rindu dan cerita sambil menikmati indahnya Kota Makassar, lezatnya makanan khasnya dan meriahnya oleh-oleh yang akan kubawa kembali ke Sidoarjo. Pantai Losari  Ke Makassar harus jalan ke Pantai Losari, karena pantai ini sudah menjadi ikon Kota Makassar. Pantai Losari ini tidak punya pasir seperti pantai-pantai lain, dan ...

Kehilangan Bunglon

Mulai kecil, irham suka banget dengan reptil. Kalo liat reptil selalu terpesona. Dari mulai TK kalau liat cicak selalu dikejar dan sering dibuat main2 di tangannya. Kalau udah gitu , aku yang ngeliat mesti teriak-teriak gilooo... hehehe Namanya juga suka, pasti dia akan cari tahu apa-apa tentang reptil, apalagi waktu nemu salamander di salah satu plaza.. wah cari buku tentang reptil, tentang apa aja makanan reptil dan sebagainya,dan seringkali nongkrong lama kalau ada pameran reptil atau lewat di reptil shop tapi sebelumnya memang dia udah berhasil membesarkan kura-kura dan sampai sekarang masih ada. Nggak ada emang yg berani gosok kulit kura-kura selain irham dan bapaknya hehe.. Dibelakang rumah sering ada kadal, sama aja... sukanya ngejar-ngejar kadal, heeeeh...merinding rasanya kalau dia mulai kejar2 kadal dibelakang rumah, apalagi katanya dia mau cari kadal yg buntutnya buntung..hahaha..ada- ada aja... ibunya bener2 gilo... pernah ada kadal lumayan gede masuk rumah..pas irham...

Menyusuri Sungai Gandong Magetan

Sungai Gandong atau yang biasa disebut Kali Gandong , memang sudah sangat familiar buat masyarakat Magetan . Karena sungai ini adalah sungai yang melintasi tengah kota Magetan. Kalau Anda tanya dimana itu Magetan ? Kota ini dulu tidak akan ketemu kalau dicari di peta hehehehe.. paling tidak itu kata beberapa teman saya. Tapi sekarang silakan cari.. pasti Anda akan menemukannya.. Magetan , Jawa Timur ... kota yang dulu dianggap sebagai kota buntu tapi sekarang sudah dibuka akses menuju ke kota Solo , sehingga sekarang sudah tidak buntu lagi. Nah... Balik lagi yach di topik Kali Gandong. Kali Gandong ini menurutku , sebenarnya merupakan sungai yang menarik, lepas dari banyaknya pemberitaan sungai ini menjadi tempat orang bunuh diri dan sungai yang S ingup (red : serem krn banyak makhluk halus ), Kali Gandong tetap menarik buat saya. Untuk mencapai dasar sungai kita harus turun di kedalaman lebih dari 20 meter, menyasak jalan setapak .... maklum karena Kota Magetan ini letakny...