Kue Putu ini terbuat dari tepung beras dan air daun
pandan / suji kemudian di tengahnya terdapat gula aren/ gula merah. Rasanya
lembut legit memang cocok sekali dimakan hangat
sampai panas di tengah udara malam yang dingin.
Ada banyak julukan kue putu ini, ada yang menamakan kue
sodok , putu bumbung dan saya sendiri sudah biasa diperkenalkan dengan nama putu
Jedhul. Karena memang cara membuatnya , tepung beras yang sudah diolah menjadi
butiran-butiran ini dimasukkan ke dalam potongan bambu setengah, kemudian
dimasukkan gula merahnya dan dipadatkan lagi dengan tepung beras, terakhir di
uapkan sampai padat dan kenyal, selanjutnya disodok sampai semuanya keluar. Itulah
kenapa ada nama kue sodok dan putu jedhul. Penjual Kue Putu ini sangat khas. Mereka biasanya menjual menggunakan sepeda dengan membunyikan sumpritan yang berbunyi "suiiiiiitttttt" sebagai promosinya. Nah bunyi sumprit ini akan hilang ketika ada pembeli dan penjual mulai membuat kue putu. sumpritan itu letaknya di pojok (red.seperti di gambar :plat tabung dibelakang cetakan bambu).
Mungkin di lain daerah di Indonesia
ada nama lain untuk sang Kue Putu ini. Bahkan di Banyuwangi bentuk putu ini
bukan dimasak di bumbung , tapi dicetak di batok kelapa atau mangkok’cucing’
dan dijual di pagi hari bebarengan dengan ketika orang mencari sarapan.
Aku lihat,kue putu ini tidak hanya populer di Indonesia
tapi juga di Singapura , Malaysia dan Cina walaupun dengan bentuk dan nama yang
lain.
Yang jelas, Kue Putu ini begitu populer di Indonesia
dengan harga yang sangat terjangkau. Biasanya untuk satu pcs putu dihargai Rp 250,-
sampai Rp 500,-. Murah sekali dan Enak.
Komentar
Posting Komentar