Langsung ke konten utama

Menggapai Bahagia


Beberapa hari ini , aku membaca 2 tulisan yang temanya sama di halaman yang berbeda yaitu tentang BAHAGIA.

Halaman yang pertama menuliskan : " Tidak ada orang yang bisa membuat kita bahagia. Baik itu pasangan hidupmu, sahabatmu, uangmu, hobimu. Semua itu tidak bisa membuat kita bahagia, karena yang bisa membuat diri kita bahagia adalah kita sendiri. Kita bertanggung jawab atas diri sendiri. Jika kita merasa berkecukupan, tidak merasa minder, selalu percaya diri, kita tidak akan merasa sedih. Sesungguhnya pola pikir kita yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak, bukan faktor luar"

Sementara halaman yang kedua menuliskan : " Seseorang yang bahagia akan selalu menjadi terang bagi jiwa-jiwa di sekelilingnya. Untuk bahagia kita tidak membutuhkan materi atau syarat apapun. Kita bahagia karena kita memutuskan bahagia ".

Kedua tulisan itu intinya sama ... Bahagia atau tidak Bahagia adalah keputusan pribadi yang harus kita pilih . Ada banyak aku temui curhatan bahkan akupun pernah mengatakan seperti ini " dia tidak bisa membahagiakan diriku "  :) ternyata itu tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kalau dipikir-pikir memang pemikiran seperti ini akan menjebak diri sendiri dalam sebuah ketidak bahagia an. Siapa membahagiakan siapa ? Bagaimana mungkin kita menuntut orang lain membahagiakan kita sementara kita sendiri tidak pernah tahu apa kita sudah membahagiakan orang lain.

Aku jadi ingat , pernah suatu saat  ... aku di ingatkan oleh sahabatku . " Begini teman , aku lihat , kamu itu orang yang belum bisa ikhlas. Aku melihat kalau kamu berbaik hati atau  menyenangkan atau membahagiakan orang lain, pasti kamu berharap orang itu akan berbuat yang sama ... Nggak bisa begitu !! Dalam hidup itu nggak ada rumusnya !!! 

Kita harus terus belajar menerima diri kita apa adanya ... karena kita memang dilengkapi dengan kelebihan , keunikan dan kekuarangan. Melapangkan dada dan memutuskan untuk memaafkan itu penting juga supaya kita Bahagia , karena memaafkan akan membuat hati kita lega. Memaafkan adalah untuk diri kita bukan untuk orang lain. Dan musuh terbesar kita bukanlah orang yang telah melukai atau menyakiti kita melainkan sifat membenci yang ada di dalam diri kita.

Semoga kita selalu bisa memutuskan untuk BAHAGIA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makassar Dalam Sekelumit Tjerita Rindu

Judulnya seperti sebuah kisah cinta muda mudi yang dilanda kerinduan yang mendalam. Tapi bukan seperti itu nuansanya. Memang ada rindu yang bersambut untuk bisa datang lagi ke kota Metropolitan Terbesar di Indonesia Timur ini. Dua kali kunjungan saya ke kota Coto ini , dalam waktu yang singkat tetapi kedua duanya saya dihujani. Artinya setiap kali saya datang,selalu disambut hujan sepanjang hari. Tapi kunjungan kali ini lebih berkesan karena selain memang tujuan utamanya untuk keluarga tapi ternyata saya di beri rejeki bisa bertemu dengan teman masa kecil (SMP) yang setelah lulus SMP kami nggak pernah bertemu. Nah di Makassar inilah kami bertemu, berbagi rindu dan cerita sambil menikmati indahnya Kota Makassar, lezatnya makanan khasnya dan meriahnya oleh-oleh yang akan kubawa kembali ke Sidoarjo. Pantai Losari  Ke Makassar harus jalan ke Pantai Losari, karena pantai ini sudah menjadi ikon Kota Makassar. Pantai Losari ini tidak punya pasir seperti pantai-pantai lain, dan ...

Kehilangan Bunglon

Mulai kecil, irham suka banget dengan reptil. Kalo liat reptil selalu terpesona. Dari mulai TK kalau liat cicak selalu dikejar dan sering dibuat main2 di tangannya. Kalau udah gitu , aku yang ngeliat mesti teriak-teriak gilooo... hehehe Namanya juga suka, pasti dia akan cari tahu apa-apa tentang reptil, apalagi waktu nemu salamander di salah satu plaza.. wah cari buku tentang reptil, tentang apa aja makanan reptil dan sebagainya,dan seringkali nongkrong lama kalau ada pameran reptil atau lewat di reptil shop tapi sebelumnya memang dia udah berhasil membesarkan kura-kura dan sampai sekarang masih ada. Nggak ada emang yg berani gosok kulit kura-kura selain irham dan bapaknya hehe.. Dibelakang rumah sering ada kadal, sama aja... sukanya ngejar-ngejar kadal, heeeeh...merinding rasanya kalau dia mulai kejar2 kadal dibelakang rumah, apalagi katanya dia mau cari kadal yg buntutnya buntung..hahaha..ada- ada aja... ibunya bener2 gilo... pernah ada kadal lumayan gede masuk rumah..pas irham...

Daging Bumbu Lapis

Yuuuk.... dicoba.... barangkali cocok untuk keluarga Anda..... Bahan : Daging has dalam / lulur ( iris tipis lebar ) -500 gr Kentang  ( Iris sesuai selera ) Bumbu Halus : Bawang Merah 6 butir Bawang Putih 4 butir Merica Kemiri 1/4 Biji Pala Garam Gula Kecap manis air asam Bahan Tambahan : Bawang Goreng untuk taburan  dan 3 buah cengkeh Cara Membuat : Campur daging bersama bumbu halus dan diamkan Goreng kentang setengah Matang Tumis campuran daging sampai keluar air dan daging berubah warna Masukkan bunga cengkeh Tambahkan air untuk mengempukkan daging. sampai airnya agak menyusut dan daging sudah empuk , masukkkan kentang gorengnya. tunggu sebentar sampai air menyusut  ( nyemek-nyemek ) dan matikan api.. Taburi  bawang merah goreng.