Langsung ke konten utama

Profesi VS Gender

Gender dan Sex (Jenis Kelamin) sering diartikan sama , tetapi pengertiannya sebenarnya berbeda.
Sex ( Jenis Kelamin ) berorientasi pada ciri-ciri biologis , sementara Gender adalah perilakunya. Cuma secara awan Gender = Jenis Kelamin. Okelah ... itu cuma sedikit pengetahuan kecil saja mengenai pengertian sebuah kata.
Dan seperti Judul yang saya cantumkan Profesi VS Gender, di masyarakat kita , ternyata masih banyak yang berpikiran Patriarki yang salah satunya berpikir adanya pembagian kerja berdasarkan Jenis kelamin. Selain itu masih banyak masyarakat kita yang masih bisa meremehkan pekerjaan / profesi yang dilakukan orang lain atau dengan kata lain ada yang namanya pekerjaan superior ( Hebat ) dan inferior ( Remeh temeh). Pemikiran-pemikiran seperti ini kebetulan saya temukan di sekitar saya berada . Dulu ketika saya belum menikah dan ada yang menginginkan ( di jodohin gitu lhoo... hehehe ) , Ibu sang calon menanyai pekerjaanku apa ? saya menjawab seorang Announcer ( Penyiar Radio). Dengan spontan si Ibu calon ini langsung berkata "Aaah itukan pekerjaan main-main...? Yang namanya profesi beneran itu yaa Guru, Dokter dan Insinyur hehehehe.... Gak jelas sih sebenarnya tentang Insinyur ini , karena sebenarnya Insinyur atau yang sekarang ST ( Sarjana Teknik ) itu adalah sebuah gelar akademi. Tapi itu duluuuu....
Sekarang.... ? Ternyata masih ada yang masih terjebak dengan pemikiran seperti itu , padahal profesi yang sekarang berkembang itu sangat banyak. Okelah alih-alih tidak meremehkan sebuah profesi tetapi masih ada saja yang menghubungkan profesi dan gender ini dengan sangat erat. Semisal memasak atau perias itu profesi perempuan sedang laki-laki hanya cocok untuk profesi yang keras seperti pekerja bangunan dll.
Kebetulan putra kami, bersekolah di salah satu SMK ( Sekolah Menengah Kejuruan) yang dulu dinamakan Sekolah Menengah Kepandaian/Ketrampilan Putri dengan jurusan Busana, Boga dan Kecantikan dan sekarang di tambah Perhotelan. Putra kami memilih jurusan Boga (Memasak). Dia ingin menjadi seorang Koki ( Juru masak) yang sekarang banyak di panggil dengan sebutan Chef. Sampai disini tidak ada yang salah, sampai suatu ketika putra kami berprestasi dan bisa mengikuti salah satu lomba bergengsi mewakili kabupaten.Ada seorang ayah dari putri mereka yang juga berprestasi mengikuti lomba tetapi mewakili untuk jurusan Busana. Si Bapak ini bertanya kepada saya " Dulu... siapa bu, yang menyuruh anak ibu masuk ke jurusan Boga ? " Dia bertanya dengan wajah terheran-heran dan merasa takjub. Ngobrol dan ngobrol ... ternyata si Bapak merasa bersyukur karena putrinya mampu berprestasi di bidang Busana setelah beberapa kali diejek para tetangga dan kerabat... "Wong atase njahit ae kok atek di sekolahno 3 th !! Kursus khan bisa!!" (Ind : Halaah , cuma menjahit aja kok disekolahin sampai 3 th) Si Bapak tidak peduli dengan ejekan itu dan berhasil membuktikan, putrinya mampu berprestasi sampai tingkat kabupaten dan ini tentu saja putra putri pilihan.Kemudian Si Bapak berkata menebak kepada kami, Pasti Bapak Ibu pernah dapat cemoohan "anak Laki-laki kok masak!! Bencong yaaa ?" kami hanya tertawa karena alhamdulillah , kami tidak pernah dapat cemo'ohan seperti itu .Tapi kami masih ingat , guru anak kami pernah menasehati agar kami bersabar apabila ada ejekan / cemo'ohan seperti " Halaaaah, bikin jemblem aja kok pake sekolah" karena ejekan seperti ini masih ada di masyarakat kita. Waktu itu kami sempat terkejut... jaman modern spt sekarang gitu lhooo..... yang semuanya serba canggih, serba internet .. hehehehe, tapi itulah kenyataannya.
Kami sengaja melihat putra kami berlomba... dan memang luar biasa ... yang di uji adalah sebuah keahlian bukan masak sekedarnya.

Saya tidak ingin berkata apa-apa atau berpendapat apa-apa ... hanya berpikir jika kita ingin, maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh semuanya pasti ada hasilnya. Orang lain hanya menonton , kita yang menjalankan dan menonton itu sama sekali berbeda dengan menjalankannya. Penontonpun berhak bicara apapun bahkan yang paling menyakitkan sekalipun, sedang kita Just Do it the best.... Tuhan yang akan memberikan rewardnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makassar Dalam Sekelumit Tjerita Rindu

Judulnya seperti sebuah kisah cinta muda mudi yang dilanda kerinduan yang mendalam. Tapi bukan seperti itu nuansanya. Memang ada rindu yang bersambut untuk bisa datang lagi ke kota Metropolitan Terbesar di Indonesia Timur ini. Dua kali kunjungan saya ke kota Coto ini , dalam waktu yang singkat tetapi kedua duanya saya dihujani. Artinya setiap kali saya datang,selalu disambut hujan sepanjang hari. Tapi kunjungan kali ini lebih berkesan karena selain memang tujuan utamanya untuk keluarga tapi ternyata saya di beri rejeki bisa bertemu dengan teman masa kecil (SMP) yang setelah lulus SMP kami nggak pernah bertemu. Nah di Makassar inilah kami bertemu, berbagi rindu dan cerita sambil menikmati indahnya Kota Makassar, lezatnya makanan khasnya dan meriahnya oleh-oleh yang akan kubawa kembali ke Sidoarjo. Pantai Losari  Ke Makassar harus jalan ke Pantai Losari, karena pantai ini sudah menjadi ikon Kota Makassar. Pantai Losari ini tidak punya pasir seperti pantai-pantai lain, dan ...

Kehilangan Bunglon

Mulai kecil, irham suka banget dengan reptil. Kalo liat reptil selalu terpesona. Dari mulai TK kalau liat cicak selalu dikejar dan sering dibuat main2 di tangannya. Kalau udah gitu , aku yang ngeliat mesti teriak-teriak gilooo... hehehe Namanya juga suka, pasti dia akan cari tahu apa-apa tentang reptil, apalagi waktu nemu salamander di salah satu plaza.. wah cari buku tentang reptil, tentang apa aja makanan reptil dan sebagainya,dan seringkali nongkrong lama kalau ada pameran reptil atau lewat di reptil shop tapi sebelumnya memang dia udah berhasil membesarkan kura-kura dan sampai sekarang masih ada. Nggak ada emang yg berani gosok kulit kura-kura selain irham dan bapaknya hehe.. Dibelakang rumah sering ada kadal, sama aja... sukanya ngejar-ngejar kadal, heeeeh...merinding rasanya kalau dia mulai kejar2 kadal dibelakang rumah, apalagi katanya dia mau cari kadal yg buntutnya buntung..hahaha..ada- ada aja... ibunya bener2 gilo... pernah ada kadal lumayan gede masuk rumah..pas irham...

Menyusuri Sungai Gandong Magetan

Sungai Gandong atau yang biasa disebut Kali Gandong , memang sudah sangat familiar buat masyarakat Magetan . Karena sungai ini adalah sungai yang melintasi tengah kota Magetan. Kalau Anda tanya dimana itu Magetan ? Kota ini dulu tidak akan ketemu kalau dicari di peta hehehehe.. paling tidak itu kata beberapa teman saya. Tapi sekarang silakan cari.. pasti Anda akan menemukannya.. Magetan , Jawa Timur ... kota yang dulu dianggap sebagai kota buntu tapi sekarang sudah dibuka akses menuju ke kota Solo , sehingga sekarang sudah tidak buntu lagi. Nah... Balik lagi yach di topik Kali Gandong. Kali Gandong ini menurutku , sebenarnya merupakan sungai yang menarik, lepas dari banyaknya pemberitaan sungai ini menjadi tempat orang bunuh diri dan sungai yang S ingup (red : serem krn banyak makhluk halus ), Kali Gandong tetap menarik buat saya. Untuk mencapai dasar sungai kita harus turun di kedalaman lebih dari 20 meter, menyasak jalan setapak .... maklum karena Kota Magetan ini letakny...